Aku mulai terbiasa dengan ombak
Aku mulai menyukai dasar laut
Semuanya tampak tenang, dalam, dan hikmat
Ketidakberadaan atas keberadaan siapa-siapa,
justru merefleksikan keberadaan itu sendiri.
Kesunyian yang berdendang di dekat daun telinga,
justru mempertanyakan keramaian itu sendiri.
Aku selalu takut tenggelam,
padahal tenggelam selalu ramah,
memeluk setiap kepingan jiwa yang marah dan lelah sekaligus.
Didepan laut, aku melihat diriku yang baru saja,
memaki dan memaafkan sekaligus. Membersihkan sisa-sisa kalimat setelah semalaman
tertahan pada pangkal tenggorok.
"Memangnya hidup seperti apa yang kamu dambakan?",
begitulah laut dengan gamblang memulai pertanyaan dan jawabannya sekaligus.
Bekasi, 13 November 2023
Ternyata sendiri ga selamanya menyenangkan. Ternyata sendiri jauh dari ekspetasi. Ternyata sendiri bukan berarti bebas. Apalagi sambil mengingat kawan lama, ternyata semua ga sesuai. Doa itu terkabul sambil terseret penyesalan. Pernah terucap tak menginginkan kawan dekat itu sesalnya. Alasannya ingin sendiri ya karena tidak ingin kecewa lagi dan terulang bagian lalu.”Teman dekatmu adalah peluang besar menjatuhkan mu” alasan lain. Satu hal, kenyataan yang kita harapkan ga akan pernah ada sampai kapanpun. Kata kuncinya, nikmatin. Ya gue harus nikmatin jalan yang udah semestinya gue lewatin. Mungkin gue terlalu fokus dengan ekspetasi mengejar kesenangan diri sendiri. Sampe gue lupa, yang ada disekitar gue ternyata lebih berharga dari apapun. Momen sendiri membuat gue belajar dan sadar akan banyak hal. Ketika gue memasuki lingkungan baru dimana posisi gue teramat asing, hal itu terasa. Ya gue sendirian. Tanpa partner. Bingung. Sekelibat kalimat “gue butuh lo disini, te...
Comments
Post a Comment